Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

Rabu, 20 Februari 2013

Ditemukan ganja di NTB

Dunia penuh dengan barang haram yang sanga trend terebut katanya sih ini lah aksi penyelundupan yang dilakukan oleh masyarakat  .Wakapolres Mataram, Jeki Rahmat Mustika (kiri) menunjukkan barang bukti ganja kering yang diamankan di Mapolres Mataram, NTB, Minggu (3/2).Sat Narkoba Polres Mataram berhasil mengamankan seorang pemilik paket ganja kering berinisial S sebanyak 49 bal dengan total berat 45,67 kg saat dilakukan penggerebekan dirumahnya di lingkungan Kebon Bawak, Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan

KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN


Sejumlah pengunjukrasa membawa poster saat melakukan unjukrasa di depan kampus IAIN Mataram, NTB, Kamis (14/2). Puluhan pengunjukrasa yang tergabung dalam " Koalisi Perempuan NTB Damai" mengkampanyekan "One Billion Rising" yakni gerakan global hentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia, menurut data Komnas Perempuan selama tahun 2009 terdata sebanyak 1.262 kasus dan tahun 2010 hingga Agustus sudah tercatat sebanyak 586 kasus kekerasan terhadap perempua

HANDPHONE ILEGAL NTB

HANDPHONE ILEGAL
apa jadinya indonesia jika masyrakatnya tidak sadar akan apa yang mereka perbuat ini satu lagi postinga saya tentan masalah yang sangat merebak luas di dunia moderen ini. Tidak heran jika semua masyrakat jaman sekarang mengikuti trend yaitu munculnya berbagai jenis HP canggih kelas dunia. Masyrakat tidak habis akal untuk menyelundupkan barang yang tidak ada ijinya itu
cekidott  .........
Kapolda NTB, Brigjen Pol M Iriawan (3 kanan) menunjukkan "handphone" ilegal yang berhasil diamankan saat dilakukan ekpose di Polres Mataram, NTB, Kamis (14/2). Pihak Polres Mataram berhasil mengamankan sejumlah 17 koper berisi 4428 buah handphone jenis Iphone dan Blackberry tanpa memiliki surat-surat resmi yang didatangkan dari Singapura melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) yang rencananya akan diedarkan di Jakarta melalui transportasi darat

MENRISTEK TINJAU LOKASI PEMBANGUNAN KAMPUS UTS

postingan gue kalin ini tentang  ilmu dan teknologi Menristek Gusti Muhammad Hatta, meninjau lokasi pembangunan kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), yang berlokasi di kaki gunung Olat Maras, Desa Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dijadwalkan 16 Fabruari 2013.
     "Siang ini Menristek dan rombongan tiba di Bandara Internasional Lombok, kemudian melanjutkan penerbangan ke Pulau Sumbawa, dan keesokan harinya ke kampus UTS," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB Tri Budiprayitno, di Mataram, Jumat.
     Ia mengatakan, informasi resmi dari pejabat terkait di Kemenristek, selain meninjau lokasi pembangunan kampus UTS, Menristek juga akan menjadi pembicara utama pada seminar sehari yang digelar di kampus itu.
     Materi yang akan disampaikan berkaitan dengan rancangan pengembangan iptek dan kawasan Indonesia Timur.
     "Menristek juga akan didampingi sejumlah pejabat teras di kementerian itu, meskipun kunjungannya hanya sehari," ujarnya.
     Pejabat teras di Kemenristek itu yakni Deputi Bidang Sumber Daya Iptek Prof DR Freddy Permana Zen, Asisten Deputi Pengembangan Kelembagaan Dr Andika Fajar, dan Asisten Deputi Data dan Informasi Iptek Agus Setiadi.
     Pada 8 Januari 2013, Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan yang berkesempatan meninjau lokasi pembangunan kampus UTS, guna melihat langsung progres pembangunan kampus UTS, perguruan tinggi yang nantinya melahirkan generasi muda paham teknologi, dan diharapkan mampu melahirkan produk atau karya nyata dan membanggakan daerah.
     Mendag juga mendorong UTS menghasilkan produk hasil teknologi yang diharapkan dapat diperdagangkan atau masuk pasar nasional, atau bahkan internasional.
     Pembangunan kampus UTS itu sedang berlangsung, yang dimulai sejak peletakan batu pertama pada 21 Mei 2012, oleh Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, dan inisiator UTS  Dr Zulkieflimansyah, serta Bupati Sumbawa Jamaluddin Malik.
      Zulkieflimansyah merupakan putra daerah NTB asal Sumbawa, yang masih menjabat Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua Komisi XI DPR.
     Semula perguruan tinggi itu diberi nama Sekolah Tinggi Teknik dan Teknologi Sumbawa (STTTS), yang kemudian diubah menjadi UTS dengan berbagai pertimbangan.
     Upaya menghadirkan UTS itu merupakan bagian dari upaya menjawab persoalan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat NTB secara umum.
     Apalagi Sumbawa merupakan daerah dengan tingkat sumber daya pertambangan mineral yang cukup banyak.
     Direncanakan, diawal tahun ajaran nanti UTS hanya akan menyelenggarakan kuliah tambang dan metalurgi. Berikutnya tehnik kimia, dan mesin, kerjasama dengan fakultas teknik pertambangan di UI.
     Namun, hanya 10 lulusan terbaik di seluruh SMA yang ada di Sumbawa dan akan diberikan beasiswa penuh sampai rampung studinya.
    Tidak jauh dari lokasi pembangunan kampus UTS itu atau sekitar satu kilometer, tepatnya di Desa Batu Alang, juga akan dibangun Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Samawa (STIES).
     Kedua sekolah tinggi masa depan bagi masyarakat Sumbawa itu  berada persis di kaki gunung Olat Maras, Desa Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa

Sabut Kelapa Dari LImbah



  Mataram, 9/1 (ANTARA) - Puluhan tahun silam sabut kelapa menjadi limbah yang cukup merepotkan petani, karena pada setiap musim panen kulit bagian luar buah kelapa itu menumpuk, tidak dimanfaatkan.
     Kalau dibiarkan terlalu lama akan menjadi tempat bersarangnya ulat atau ular.
      Kalaupun dimanfaatkan, "kambut" (sabut kelapa) itu sekedar untuk membuat api unggun di pagi hari dan memanggang singkong sambil menghangatkan badan ketika musim dingin tiba. Itupun hanya sedikit, sehingga biasanya petani membakar tumpukan sabut kelapa agar kebun kelapa tidak terlihat kotor.
     Sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kabupaten Lombok Utara menghasilkan sabut kelapa terbesar di Pulau Lombok. Produk sampingan buah kelapa itu menjadi limbah yang cukup merepotkan petani.
     Namun sejak beberapa tahun ini sabut kelapa itu menjadi komoditas yang bernilai ekonomis tinggi. Para perajin bata merah atau genteng membeli sabut kelapa untuk bahan bakar tungku pembakaran mata merah atau genteng.
     Produk sampingan dari kelapa itu juga dijadikan bahan baku pembuatan keset atau tali. Namun penyerapan sabut kelapa untuk bahan bakar tungku pembakaran bata merah dan genteng itu juga relatif sedikit.
     Sejak lima tahun terakhir permintaan sabut kelapa itu meningkat drastis menyusul beroperasinya dua pabrik pengolahan sabut kelapa di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Pemenang dan Jambanim, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
      Pabrik pengolahan sabut kelapa di Desa Sigar Penjalin dioperasikan PT Multi Megah milik seorang pengusaha dari Jakarta, sementara yang berlokasi di Dusun Jambianom, Desa Medana adalah PT Kaisun.
      Produk yang dihasilkan dari komoditas perkebunan itu, antara lain berupa serat sabut kelapa atau "coco fiber" untuk bahan baku industri bernilai ekonomi tinggi, seperti spring bed, matras, sofa, bantal, jok mobil, karpet dan tali.
      Sedangkan serbuk sabut kelapa atau "coco peat" lebih banyak digunakan sebagai media tanam pengganti tanah  dan pupuk organik
      H Abdurrahman Sewet, seorang pengusaha kelapa di Dusun Telok Dalem, Desa Medana mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir sabut kelapa cukup laris terutama sejak beroperasinya dua pabrik pengolahan sabut kelapa.
      Ia mengaku menjual satu truk sabut kelapa seharga Rp200.000 hingga Rp250.000. Kalau muatan truk lebih banyak harganya Rp250.000 per truk, sementara kalau muatan normal harganya Rp200.000.
      "Perajin bata merah dan genteng biasanya memilih sabut kelapa kering dan mereka meminta agar muatan truk banyak. Saya menjual dengan harga Ro250.000, sementara untuk pabrik biasanya memilih sabut kelapa yang belum kering dan masih berwarna hijau," katanya.
      Selain menjual sabut kelapa sendiri Abdurrahman juga membeli dari petani lain dengan harga Rp100.000 per truk, kemudian dijual lagi dengan harga Rp200.000 hingga Rp250.000 per truk.
      Pengusaha kelapa sarjana lulusan Fakultas Peternakan, Universitas Mataram (Unram) ini mengaku bisa menjual puluhan truk per hari baik untuk pabrik pengolahan sabut kelapa maupun bahan bakar tunggu pembakaran genteng dan bata merah.
      "Sekarang ini sabut kelapa tidak lagi menjadi limbah yang merepotkan petani, tetapi barang yang bernilai ekonomis tinggi. Bahkan sabut kelapa yang telah diolah menjadi serat dan serbuk itu dijual ke berbagai negara," kata pengusaha kelapa yang cukup sukses itu.
       Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB Hj Baiq Noviana Indiari mengatakan, pengiriman hasil olahan sabut kelapa tersebut akan dilakukan oleh PT Kaisun selaku eksportir yang sudah menjalin kemitraan dengan pengusaha China.
      
            Ke China
     "Informasi yang kami peroleh dari PT Kaisun, pengiriman perdana sabut kelapa ke China akan dilakukan mulai Januari 2013. Sekarang investor lokal itu sedang menyiapkan operasional mesin pengolah sabut kelapa," katanya.
     Investor lokal yang melirik potensi sabut kelapa di Pulau Lombok tersebut, mendatangkan dua unit mesin pengolah sabut kelapa dari China. Perusahaan itu akan menyerap sabut kelapa dari Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur.
      Dua kabupaten itu merupakan sentra produksi kelapa terbesar di NTB. Namun  belum bisa dipastikan berapa volume serabut kelapa yang akan dikirim oleh PT Kaisun dan berapa harga pembelian di tingkat petani.
      "Kami belum bisa memastikan berapa besar permintaan China dan seberapa besar kesanggupan PT Kaisun memenuhi permintaan. Rencananya nanti kami akan koordinasi lagi sebelum mereka mengirimkan produk perdana," ujarnya.
      Menurut dia, potensi sabut kelapa yang melimpah belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani menjadi produk bernilai ekonomi. Hal itu disebabkan pengetahuan petani yang masih relatif kurang.
      Dengan adanya peluang pasar sabut kelapa di berbagai negara itu, maka komoditas perkebunan itu bisa memberikan tambahan pendapatan bagi para petani kelapa yang selama ini hanya menjual dalam bentuk kelapa butiran.
       "Hampir semua turunan kelapa memiliki nilai ekonomi, tidak hanya isinya. Daun kelapa, batok kelapa juga bernilai ekonomi tinggi. Tinggal bagaimana petani memanfaatkan peluang itu," ujarnya.
       Secara nasional sebenarnya pemasukan yang bisa diraih hanya dari sabut kelapa itu sangat besar terutama jika produk olahan kelapa di kirim ke luar negeri.
    
            Rp13 triliun
    Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) memperkirakan, Indonesia kehilangan potensi pendapatan dari sabut kelapa mencapai Rp13 triliun per tahun.
     Angka ini diperoleh dari perhitungan jumlah produksi buah kelapa Indonesia yang mencapai 15 miliar butir per tahun, dan baru dapat diolah sekitar 480 juta butir atau 3,2 persen per tahun.
       Setiap butir sabut kelapa rata-rata menghasilkan serat sabut kelapa atau dalam perdagangan internasional disebut coco fiber sebanyak 0,15 kilogram dan serbuk sabut kelapa atau coco peat sebanyak 0,39 kilogram.
      Harga penjualan "coco fiber" di pasar dalam negeri berkisar Rp2.000- Rp2.500 per kilogram, dan "coco peat" berkisar Rp1.000-Rp1.500 per kilogram.
       Demikian diungkapkan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan AISKI Ady Indra Pawennari, usai melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan pengirim "coco fiber" dan "coco peat" asal China, Singapura, dan Malaysia belum lama ini.
       "Ini fakta yang sangat memprihatinkan. Kita kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp13 triliun per tahun dari sabut kelapa yang dibakar dan dibuang oleh masyarakat. Semua ini terjadi karena ketidakberdayaan dan kurangnya pengetahuan mereka, akan manfaat sabut kelapa. Karena itu, pemerintah harus bergerak dan AISKI siap diajak kerjasama," ujarnya.
       Menurut Ady, sabut kelapa pada sebagian masyarakat pesisir Indonesia adalah sampah yang harus dimusnahkan, dibuang dan dibakar pada saat musim kemarau. Kendati demikian di tangan orang-orang kreatif, sabut kelapa yang tidak berguna itu  dapat diolah menjadi bahan industri yang bernilai ekonomi tinggi.
       Berdasarkan catatan AISKI, Indonesia walaupun merupakan negara penghasil buah kelapa terbesar di dunia, namun belum banyak berperan dalam pangsa pasar ekspor raw material sabut kelapa untuk kebutuhan dunia. Indonesia hanya mampu memasok sabut kelapa sekitar 10 persen dari kebutuhan dunia. Sementara Srilanka dan India memasok di atas 40 persen

AUSTRALIA TERBITKAN "TRAVEL ADVISORY" KE GILI TRAWANGAN

Mataram, 20/2 (ANTARA) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan, Pemerintah Australia menerbitkan "travel advisory" atau imbauan untuk mempertimbangkan kunjungan Gili Trawangan.
     "Memang ada 'travel advisory' itu tapi tidak mengganggu usaha travel yang beroperasi di wilayah NTB, karena umumnya wisatawan Australia langsung dari Bali ke Gili Trawangan menggunakan kapal cepat atau kapal pesiar," kata Ketua ASITA NTB Agus Mulyadi, di Mataram, Rabu.
     Agus mengatakan, "travel advisory" ke Gili Trawangan itu pun bersifat imbauan dan sudah menjadi kewajiban pemerintahan suatu negara, untuk melindungi warga negaranya, yang merujuk kepada kasus yang ada.
     Pemerintah Australia merujuk kepada kematian turis remaja asal Australia Liam Davies (19) akibat minuman keras yang dikonsumsi pada malam Tahun Baru 2013.   
     Davies meninggal dunia di Rumah Sakit Sir Charles Gairdner, Perth, Australia, 6 Januari 2013, setelah beberapa hari kritis. Remaja kelahiran Selandia Baru itu dilarikan dari Pulau Lombok, NTB, ke Perth, sehari setelah menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Kota Mataram. 
     Davies diduga keracunan metanol, bahan kimia yang biasa digunakan untuk keperluan industri. Ia diserang nyeri lambung dan kepala serta muntah-muntah, hingga kritis dan meninggal.
     "Travel advisory" itu diterbitkan atas desakan orangtua dan sanak keluarga Davies di Australia dan Selandia Baru yang meminta negaranya menyikapi permasalahan tersebut, hingga Konjen Australia di Denpasar, Bali, Brett Farmer menemui Pemerintah Provinsi NTB dan pihak terkait lainnya.
     Farmer datang bersama Wakil Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Ian Brownlies, dan menghadiri pertemuan koordinasi di Aula Dinas Kesehatan Provinsi NTB, di Mataram, 17 Januari 2013.
     Saat itu Farmer banyak mendapat informasi terkait kematian turis remaja Australia itu, namun Pemerintah Australia kembali meminta penjelasan secara tertulis, sehingga Konjen Australia itu mengirim surat resmi berisi sejumlah pertanyaan penting kepada Pemerintah Provinsi NTB.
     "Tentu kami berharap, 'travel advisory' itu segera berlalu, meskipun sementara ini usaha travel lokal di wilayah NTB aman-aman saja. Masih banyak wisatawan yang menggunakan jasa travel yang tergabung dalam ASITA NTB," ujarnya.
     Menurut Agus, berkurangnya kunjungan wisatawan Australia sejak dua bulan pertama 2013, tidak terlepas dari "travel advisory" itu. Namun, penurunan kunjungan wisatawan ke NTB saat ini juga karena sedang masa "low season".
     Ia optimistis, masih banyak wisatawan Australia yang menganggap kematian Davies sebagai kasusistik, bukan karena NTB tidak aman atau Gili Trawangan yang tidak lagi diminati wisatawan mancanegara.
     "Masih ramai kunjungan wisatawan di Gili Trawangan, itu hanya imbauan saja, dan nanti juga semua orang Australia pahami substansi permasalahannya," ujar Agus yang mengkoordinir sebanyak 141 usaha biro perjalanan wisata itu.
     Sebelumnya, Kepala Dinas  Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lombok Utara Sinar Wugiyarno mengatakan, kunjungan wisatawan Australia ke Gili Trawangan dan gili lainnya anjlok pasca kematian Davies, berkurang secara drastis.
     "Penurunannya sangat tajam, dari 70 persen menjadi sekitar lima persen saja," ujar Sinar.
     Sinar menduga, anjloknya kunjungan wisatawan Australia ke lokasi wisata andalan Lombok Utara dan NTB yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, akibat gencarnya pemberitaan media massa di Australia, terkait kematian Davies, turis remaja Australia itu.
     Objek wisata Gili Trawangan dikunjungi sekitar 40 ribu orang wisatawan setiap tahun, dan dua gili lainnya yakni Gili Meno dan Gili Air dikunjungi sekitar 20 ribu wisatawan setiap tahun.
     "Informasi yang kami ketahui, semenjak kematian Davies, media-media massa di Australia hampir setiap hari memberitakan masalah itu, dan memojokkan kita (NTB). Karena itu, dampaknya kunjungan wisatawan Australia turun tajam dan sekarang hanya sekitar lima persen saja," ujarnya.
     Sejumlah pelaku usaha pariwisata di tiga gili itu, juga mengaku kehilangan omset yang cukup banyak akibat berkurangnya jumlah wisatawan Australia.        
     Tiga distributor minuman keras berizin yang beroperasi di lokasi wisata andalan NTB itu, juga mengaku lesu. Ketiga distributor minuman keras itu yakni Marina, Bintang Indah dan UD Tanpa Nama.
      "Saat ini, ada 14 unit usaha yang mengantongi izin perdagangan minuman keras di wilayah Kabupaten Lombok Utara. Sebanyak sembilan izin di tiga gili itu, dan lima izin lainnya diluar gili itu. Pemegang izin mengaku omsetnya anjlok, karena wisatawan Australia berkurang drastis," ujar Sinar

INVESTOR PENGEMBANGAN MANDALIKA SEGERA BEBASKAN LAHAN PERORANGAN

NVESTOR PENGEMBANGAN MANDALIKA SEGERA BEBASKAN LAHAN PERORANGAN
     Mataram, 14/2 (Antara) - Investor yang diberi kewenangan untuk mengembangkan kawasan pariwisata terpadu di kawasan Mandalika, Pulau Lombok bagian selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) segera membebaskan lahan perorangan, agar tidak menjadi batu sandungan di kemudian hari.
     "Menurut rencana, Jumat (15/2) akan dibahas dan mudah-mudahan langsung direalisasi pembebasan sekitar 50 hektare dari 135 hektare akan perlu dibebaskan," kata Direktur Pengembangan PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) Edwin Darmasetiawan, yang dihubungi dari Mataram, Kamis.      Ia mengatakan, areal kawasan Mandalika yang diserahkan dalam bentuk Hak Pakai Lahan (HPL) kepada BTDC seluas 1.175 hektare, yang akan dikembangkan menjadi salah satu ikon pariwisata nasional, bahkan dunia di masa mendatang.
     Dari 1.175 hektare itu, areal seluas 1.035 hektare dipastikan tidak bermasalahan dari aspek kepemilikan lahan.
     Namun, di kawasan Mandalika itu, juga terdapat lahan milik perorangan namun bersinggungan dengan areal kawasan Mandalika yang hendak dikelola BTDC beserta investor mitranya.
     Lahan milik perorangan itu letaknya secara masiv di sejumlah lokasi namun jika ditotalkan mencapai 135 hektare.
     "Dari 1.175 hektare itu, areal sekitar 400 hektare yang akan dimanfaatkan lebih dulu. Itu di bagian tengah kawasan Mandalika. dari 400 hektare itu, ada sekitar 50 hektare lahan yang masih merupakan milik perorangan, itulah yang mau dibebaskan Jumat nanti," ujarnya.
     Menurut Edwin, selain BTDC perwakilan PT MNC Land dan PT Gobel Internasional juga akan hadir dalam pertemuan pembebasan lahan seluas 50 hektare itu. Tempatnya direncanakan di Kantor Badan Pertanahan Nasional NTB," ujarnya.
     MNC dan Gobel Internasional merupakan investor mitra dari BTDC yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan kawasan mandalika, pada 21 Januari 2013.
     BTDC merupakan BUMN yang dipercayakan mengembangan kawasan Mandalika, setelah sukses mengembangkan kawasan pariwisata terpadu Nusa Dua, Bali.
     PT MNC Land merupakan bagian dari MNC Group, yang dalam kiprahnya selama dua dasawarsa telah berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pengembang terkemuka di Indonesia.
     Sedangkan PT Gobel Internasional yang merupakan salah satu perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia.
     Untuk tahap awal, akan dibangun dua unit hotel berbintang dan fasilitas mewah lainnya seperti lapangan golf, oleh dua investor nasional PT MNC Land Tbk dan PT Gobel Internasional.
     Edwin juga mengungkapkan bahwa Lipo Group juga berminat membangun dua unit hotel mewah di kawasan Mandalika, dan satu unit hotel lainnya oleh investor lain.
     "Jadi, dalam dua tahun ke depan akan dibangun lima unit hotel berbintang disertai fasilitas mewah, termasuk lapangan golf," ujarnya.
     Penjelasan tersebut telah diungkapkan Edwin pada rapat koordinasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) di Jakarta, Selasa (12/2).
     Rapat koordinasi itu digelar, saat Tim Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi NTB yang membidangi percepatan pembangunan kawasan Mandalika, berkunjung ke gedung Sapta Pesona Kemparekraf.
    Tim Pansus DPRD NTB itu berjumlah 20 orang, yang dikoordinasikan ketua dan sekretaris pansus Misbach Mulyadi dan H Ruslan Turmuji. Dua orang Wakil Ketua DPRD NTB yakni H Lalu Moh Syamsir dan Lalu Khalid Iskandar, juga menjadi bagian dari tim pansus itu.
     Rapat koordinasi itu dipimpin Direktur Perancangan Destinasi dan Infrastruktur Pariwisata Kemparekraf Lokot Ahmad Endah, yang kemudian digantikan oleh Sekretaris Ditjen Pengembangan Destinasi Kemparekraf Hengky Hermantoro, karena Lokot hendak menghadiri pertemuan lain.
     Direktur Pengembangan PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) Edwin Darmasetiawan, juga hadir dalam rapat pemantapan pendirian STP Mandalika.
     Dalam pertemuan tersebut, tim Pansus DPRD NTB mendesak BTDC beserta investor mitranya agar segera melakukan aksi nyata di lapangan, yang menandakan pengembangan kawasan mandalika tidak hanya sebatas rencana.

KEHADIRAN PARIWISATA EKSKLUSIF "MANDALIKA SMART RESORT"

  Mataram, 16/2 (Antara) - Upaya menjadikan kawasan pariwisata eksklusif Mandalika Resort, di Pulau Lombok bagian selatan, Nusa Tenggara Barat, telah diawali dengan peresmian dimulainya pembangunan (groundbreaking) kawasan pariwisata terpadu, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 21 Oktober 2011.
     Saat itu, Presiden Yudhoyono mengungkapkan keinginannya menjadikan kawasan Mandalika Resort itu sebagai ikon baru MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran), yang nantinya menjadi kebanggaan tidak hanya masyarakat NTB tetapi juga masyarakat Indonesia.
     Kawasan Mandalika Resort pun masuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan Presiden Yudhoyono, pada pertengahan 2011.
     Dalam MP3EI, NTB berada dalam koridor yang sama dengan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memprioritaskan pembangunan di bidang pariwisata dan pangan.
     Karena itu, pada momentum "grounbreaking" kawasan Mandalika Resort, Presiden menginstruksikan upaya percepatan dan perluas pembangunan kawasan pariwisata terpadu itu, agar kelak menjadi salah satu ikon pariwisata nasional, bahkan dunia di masa mendatang.
     Kawasan Mandalika Resort seluas 1.175 hektare itu akan dikembangkan menjadi kawasan wisata eksklusif yang diharapkan mampu mendatangkan jutaan wisatawan setiap tahun.         
     Mandalika Resort terletak di sebelah selatan Pulau Lombok, atau sekitar 50 kilometer dari Kota Mataram. Jaraknya dari Bandara Internasional Lombok (Lombok) yang berada di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, tidak lebih dari 10 kilometer, atau sekitar 30 menit perjalanan.
     Untuk menggerakan pengembangan kawasan Mandalika Resort itu, pemerintah pusat mempercayakan BUMN PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Coorporation (BTDC).
     Hanya saja, setelah 14 bulan pascaperesmian dimulainya pembangunan kawasan Mandalika Resort, belum juga terlihat proyek fisik di kawasan tersebut, meskpun saat "grounbreaking" manajemen BTDC dan sejumlah investor nasional menandatangani MoU kerja sama pemanfaatan lahan kawasan Mandalika itu.
     Investor itu, antara lain MNC Group, PT Gobel Internasional, PT Rajawali.
     MNC Group melalui PT Global Land Development akan membangun taman terpadu sebagai bagian dari rencana investasi pengembangan kawasan wisata Mandalika, berupa disneyland, taman bawah air dan taman teknik.
     MNC Group itu juga akan melengkapi kawasan itu dengan serkuit Formula 1, ruang pleno untuk penyelenggaraan konser, dan pelabuhan laut untuk kapal pesiar dan pesawat laut.
     Sementara Gobel Group berniat membangun fasilitas-fasilitas berteknologi ramah lingkungan seperti pengolahan air (water treatment), pengelolaan air limbah, solar system dan kegiatan ramah lingkungan lainnya.
     Gobel juga akan memanfaatkan sebagian lahan di kawasan wisata Mandalika untuk pembangunan hotel dan vila, serta "hight end resort".
     Sedangkan Rajawali Group melalui PT Canvas Development akan membangun dan mengembangkan hotel dan vila, serta "hight end resort" di Tanjung Ann.
     Karena itu, Pemerintah Provinsi NTB beserta Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bahu-membahu melobi dan mendesak realisasi pengembangan kawasan pariwisata terpadu Mandalika itu.
     DPRD NTB pun dua kali membentuk pansus terkait Mandalika Resort itu, agar ada tekanan politis untuk mempercepat realisasinya.
          
Kendala
     Manajemen BTDC berdalih, terulurnya realisasi fisik hingga lebih dari setahun itu, antara lain disebabkan oleh faktor keamanan, berbagai izin prinsip, naskah dokumen amdal yang belum dibereskan pemerintah daerah, hingga belum sempurnanya 'master plan' dan DED (Detail Engineering Design).
      BTDC juga berlindung dibalik alasan usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang belum rampung.
      Selain itu, BTDC juga mengklaim kekurangan dana sehingga mengupayakan pinjaman dana dari Bank Dunia. Direncanakan pengembangan kawasan Mandalika Resort menelan dana diatas tiga miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp27 triliun.
      Sebagian besar dana pengembangan kawasan Mandalika itu bersumber dari investor mitra yang digalang BUMN PT BTDC.  Namun, sekitar 250 juta dolar AS (sekitar Rp2,2 triliun) bersumber dari BUMN Indonesia, dan yang diupayakan BTDC.
      BTDC kemudian berupaya mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia, terutama untuk dana permulaan sekitar Rp500 miliar, yang antara lain untuk pembangunan jalan lingkungan dalam kawasan Mandalika Resort.
     Jalan lingkungan itu dipandang penting untuk ditata lebih awal karena akan ada pembangunan sirkuit F1 dalam kawasan Mandalika Resort itu. 
     Selain itu, untuk penataan bahu jalan untuk pejalan kaki, jaringan listrik diluar tanggungan PLN dan saluran pembuangan air limbah (wastewater treatment).
     Untuk pengembangan kawasan pariwisata mandalika seluas 1.175 hektare, dibutuhkan sedikitnya tiga lokasi "wastewater treatment". Berbeda dengan kawasan pariwisata Nusa Dua, Bali, seluas 300 hektare yang hanya membutuhkan satu lokasi.
     Alasan lainnya, yakni lahan perorangan yang totalnya mencapai 135 hektare yang bersinggungan dengan di kawasan Mandalika Resort, yang juga harus dibebaskan.
      Seiring dengan perjalanan waktu, hingga memasuki 2013 belum juga ada proyek fisik di lokasi, Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah, mulai gusar dan keraguan terhadap manajemen BTDC sebagai "lead" investor pengembangan Mandalika Resort, mulai tampak.
      Bahkan, Pansus DPRD NTB yang membidangi percepatan pembangunan Mandalika Resort, menuding BTDC tidak becus. Bahkan, sempat mengancaman akan mencari pengganti BTDC.
      "Kalau BTDC tidak becus, kita (NTB) cari investor lain sebagai penggerak pengembangan Mandalika," kata Sekretaris Pansus DPRD NTB Ruslan Turmuji, dengan nada keras.
      Dalam berbagai pertemuan koordinasi, baik yang difasilitasi Pemprov NTB, maupun Pemkab Lombok Tengah, hingga mendatangi markas BTDC di Nusa Dua Bali, BTDC selalu menjadi sorotan utama.
      Kendati demikian, manajemen BTDC juga terus berupaya meyakinkan semua pihak bahwa langkah pengembangan kawasan Mandalika Resort masih berjalan sesuai rencana.

Investor Prancis             
      BTDC makin optimistis pengembangan Mandalika Resort itu segera terwujud, ketika berhasil mendatangkan Henri Giscard d'Estain, putra dari mantan Presiden Perancis periode 1974-1981 Giscard d'Estaing, selaku pemilik Club Méditerranée atau yang lebih dikenal dengan Club Med, ke kawasan Mandalika Resort, 21 Januari 2013.      
      Henri bersama CEO Club Med Asia Tenggara Heidi Kunkel, beserta konsultan dan desainer hotel eksotis dari Perancis, melihat langsung lokasi pengembangan Mandalika Resort.
      Komisaris Utama PT MNC Land Tbk Budi Rustanto, dan Presiden Direktur PT Gobel Internasional Rahmat Gobel, juga mendampingi pengelola operator hotel dan restoran berkelas dunia itu.
      Di hadapan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dan pejabat lainnya, Henri menyatakan bersedia bermitra dengan PT BTDC, PT MNC Land Tbk dan PT Gobel Internasional, untuk membangun dan mengelola hotel eksotik di kawasan Mandalika.
     "Sekarang bagaimana memulai proyek ini dengan serius dan berkualitas, dan BTDC sudah buat resort di Bali, MNC Land yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan area dan berkelas internasional, dan Globel Internasional  yang juga pemain utama di negeri ini," ujarnya.
     Henri juga mengungkapkan bahwa Club Med amat mementingkan mitra bisnis, sehingga dimana pun akan menggeluti usaha perhotelan dan resort itu, perusahaan Perancis itu tetap mengutamakan kualitas mitra.
     "Kami dari Club Med sebagai operator internasional di bidangnya, sangat penting untuk mendapatkan partner yang sesuai dengan pengalaman yang sudah banyak dan mampu bekerja sama. Dimana pun kami berada kami ingin selalu yang terbaik di setiap negara," ujarnya.
     Di Indonesia, Club Med sudah beraktivitas sejak 30 tahun silam, dengan resort pertama yakni Club Med Bali dan tergolong paling sukses, kemudian yang yang kedua Club Med Ria Bintan, di Provinsi Kepulauan Riau, yang relatif dekat dengan Singapura, yang pengelolaannya dimulai sejak 13 tahun lalu, dan juga suskes.
     "Bila kami sudah berhasil membuat dua Club Med di Indonesia yakni Bali dan Ria Bintan, maka mengapa tidak membuat yang ketiga (di Lombok)," ujarnya, sembari mengutarakan niatnya untuk membuat model  pemilik pengembangan resort yang unik di Lombok.
      Sementara investor yang akan segera mengembangkan kawasan pariwisata terpadu di Mandalika, mengharapkan dukungan maksimal dari unsur pemerintah, baik pusat maupun provinsi dan kabupaten hingga kecamatan.
     "Jujur saja kami mengharapkan dukungan maksimal dari pemerintah, karena kawasan ini akan menjadi suatu kawasan pariwisata kelas dunia," kata Komisaris Utama PT MNC Land Tbk Budi Rustanto.
     Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Gobel Internasional Rahmat Gobel mengatakan, pihaknya akan secara bersama-sama dengan MNC dan Club Med, akan menyiapkan destinasi turis yang berkelas dunia di Pulau Lombok.
     "Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk investasi guna mendatangkan turis sebanyak-sebanyak ke daerah ini. Mungkin kawasan ini akan menjadi 'Smart Resort" terbaik di dunia," ujarnya.Segera realisasi
      Sehari pascapeninjauan lokasi di kawasan Mandalika, Club Med, PT MNC Land Tbk dan PT Gobel Internasional, menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan kawasan Mandalika yang diberi nama "Mandalika Smart Resort", dalam pertemuan tindaklanjut di Jakarta.
      MNC Land dan Gobel Internasional juga sepakat mengalokasikan anggaran sebesar Rp600 miliar untuk membangun hotel berbintang diserta fasilitas pendukungnya seperti lapangan golf dan fasilitas lainnya, di kawasan Mandalika.    
     MNC dan Gobel Internasional yang mendanai pembangunan hotel berbintang dan fasilitas pendukungnya, yang nantinya dikelola Club Med.
     Direktur Pengembangan PT BTDC Edwin Darmasetiawan mengatakan, dari kemajuan yang ada diyakini realisasi fisik pengembangan kawasan pariwisata terpadu di Mandalika, dapat dimulai Maret 2013.
     Edwin mengatakan, banyak hal sudah dilakukan semenjak "groundbreaking kawasan Mandalika, dan kini sudah BTDC sudah mengantongi beragam izin, seperti izin lingkungan, dan studi kelayakan lapangan, sebagai dasar untuk memulai aktivitas fisik di lapangan.
     Areal kawasan Mandalika yang diserahkan dalam bentuk Hak Pakai Lahan (HPL) kepada BTDC seluas 1.175 hektare. Dari luasan itu, areal seluas 1.035 hektare dipastikan tidak bermasalahan dari aspek kepemilikan lahan.
     Namun, di kawasan Mandalika itu, juga terdapat lahan milik perorangan namun bersinggungan dengan areal kawasan Mandalika yang hendak dikelola BTDC beserta investor mitranya.
     Lahan milik perorangan itu letaknya secara masiv di sejumlah lokasi namun jika ditotalkan mencapai 135 hektare.
     "Dari 1.175 hektare itu, areal sekitar 400 hektare yang akan dimanfaatkan lebih dulu. Itu di bagian tengah kawasan Mandalika. dari 400 hektare itu, ada sekitar 50 hektare lahan yang masih merupakan milik perorangan, itulah yang mau dibebaskan nanti," ujarnya.
     Untuk tahap awal, akan dibangun dua unit hotel berbintang dan fasilitas mewah lainnya seperti lapangan golf, oleh dua investor nasional MNC Land dan Gobel Internasional.
     Selain itu, Lipo Group juga berminat membangun dua unit hotel mewah di kawasan Mandalika, dan satu unit hotel lainnya oleh investor lain.
     "Jadi, dalam dua tahun ke depan akan dibangun lima unit hotel berbintang disertai fasilitas mewah, termasuk lapangan golf," ujar Edwin.
     Edwin pun berharap, segala yang menjadi kendala pengembangan kawasan pariwisata terpadu Mandalika Resort itu dapat dituntaskan, dan dukungan semua pihak

Jumat, 15 Februari 2013

Potensi Wisata NTB

Pulau Lombok adalah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terbagi kedalam 4 kabupaten dan 1 kotamadya, yakni Kotamadya Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara. Masing-masing daerah memiliki potensi wisata yang berbeda-beda. Bagi yang ingin liburan ke pulau ini, sebaiknya Anda memahami peta lokasinya agar memudahkan dalam mengeksplorasi berbagai destinasi di Lombok.

 Kotamadya Mataram merupakan pusat kota di Lombok sekaligus ibukota Nusa Tenggara Barat. Boleh dibilang Mataram adalah daerah dengan fasilitas paling memadai diantara kawasan lainnya di Lombok. Dulunya, bandar udara utama di Lombok, yakni Bandara Selaparang berada di kota ini sebelum akhirnya dipindahkan ke Praya, kabupaten Lombok Tengah dengan nama “Bandar Udara Internasional Lombok” atau yang kerap juga disebut dengan “ Lombok Praya International Airport”. Di Mataram ini terdapat dua pusat transportasi penting yakni Terminal Mandalika yang berada di kelurahan Bertais dan Pelabuhan Lembar yang menggantikan fungsi Pelabuhan Ampenan. Pelabuhan Lembar inilah yang menghubungkan antara Pulau Bali dan Pulau Lombok. Jika berada di Mataram, selain bisa meneruskan perjalanan ke beberapa objek wisata yang lain, seperti pantai Senggigi dan Gili Trawangan (juga Gili Air dan Gili Meno), Anda juga bisa menikmati beberapa destinasi menyenangkan di kota ini. Sebutlah pelabuhan dan kawasan kota tua Ampenan, Pasar Cakranegara sebagai tujuan utama wisatawan membeli oleh-oleh dengan harga miring serta sentra industri dan kerajinan tangan. Misalnya, Sekarbela yang terkenal dengan kerajinan perhiasan mutiara-nya. Tidak hanya menjanjikan kenyamanan berbelanja, Mataram juga menyediakan wisata sejarah dan religi seperti Taman Mayura dan Pura Meru yang berada di Kecamatan Cakranegara, Museum Negeri NTB serta Makam Loang Baloq dan PPH Van Ham. Sebagai ibukota provinsi, di Mataram tersedia berbagai kelas hotel dan penginapan. Anda bisa menginap di Lombok Raya Hotel, Lombok Garden Hotel, Grand Legi Hotel, Griya Asri Hotel, Bidari Hotel, Lombok Plaza Hotel atau Giri Hotel Lombok.
Selain kota Mataram, mungkin wilayah Lombok Barat-lah yang banyak dikenal oleh para wisatawan. Maklum, disini ada ikon Pulau Lombok yang masyur yakni Pantai Senggigi. Pantai Senggigi tidak hanya menawarkan keindahan pantai namun juga Pura Batu Bolong yang berada sekitar 1 km di selatan pantai ini. Sebagai kawasan wisata yang sudah jadi, fasilitas penginapan di Senggigi amatlah banyak, seperti Holiday Resort Lombok, Pool Villa Club Senggigi, Senggigi Beach Hotel, The Alang Alang Beach Resort, Qunci Hotel and Pool Villas, Graha Senggigi Hotel, Bintang Senggigi Hotel, dan Puri Mas Boutique Resort. Selain itu masih ada Mascot Beach Hotel, Puri Bunga Beach Cottage, The Santosa Villas & Resort, Bukit Senggigi Hotel, Kebun Villa & Resort dan masih banyak lagi.
Bagi yang menyukai mancing, datanglah ke Bangko Bangko yang memberikan spot-spot strategis untuk strike. Bangko Bangko berada di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong. Di Sekotong, Anda bisa memuaskan hasrat untuk diving dan surfing plus menginap di Cocotinus Hotel Sekotong Lombok yang nyaman. Di sebelah barat Sekotong, terdapat berbagai gili seperti Gili Renggit, Gili Layar dan Gili Nanggu yang indah. Selain pantai, Anda bisa mengunjugi Taman Narmada, Taman Suranadi, Pura Lingsar, Pura Gunung Pengsong, hutan Sesaot serta Bukit Malimbu. Mencari oleh-oleh di Lombok Barat juga tak sulit, ada sentra ukiran kayu di Labuapi yang tak boleh dilewatkan.
Oya, jangan lupa, di lepas pantai barat laut Pulau Lombok terdapat gugusan 3 pulau menawan yang menjadi salah satu top destinasi wisata dunia, yakni Gili Meno yang diapit Gili Air dan Gili Trawangan. Untuk sampai ke Gili Trawangan Anda harus menyeberang melalui Pelabuhan Bangsal di kabupaten Lombok Utara. Di Gili Trawangan, Anda bisa menginap di Vila Ombak Hotel, Villa Almarik Resort, The H Rooms Hotel atau Gilli Exotic Villas. Sedangkan di Gili Air, ada Manta Dive Gili Air Hotel, Villa Casa Mio dan Sunrise Gili Air. Sementara itu di Gili Meno, kita bisa bermalam di Gazebo Meno.
Lombok Utara adalah pusat wisata pegunungan. Di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara, kita bisa menikmati kesejukan alam pengunungan Pusuk Pass yang dihuni raturan ekor monyet. Disini Anda bisa mengeksplorasi keindahan alam Taman Nasional Gunung Rinjani dengan Kaldera Segara Anak yang memesona. Rinjani bisa didaki melalui pintu Sembalun atau Senaru. Di kaki gunung Rinjani inilah menyimpan banyak objek wisata bagi yang tak kuat mendaki di ketinggian 3.726 meter. Ada Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep. Tidak hanya pegunungan, Lombok Utara juga mempunyai pantai indah bernama Sire Medana yang terletak di Dusun Medana. Jika Anda berasal dari Bali, Sire Medana bisa dicapai melalui Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar Lombok dengan menggunakan kapal fery. Beberapa penginapan di Medana yang bisa Anda pilih adalah The Oberoi, Puri Sharon Hotel, Tugu Lombok Hotel dan The Lombok Lodge. Bagi yang tertarik dengan sejarah umat Islam di Lombok, sempatkan diri Anda untuk mengunjugi Masjid Kuno Bayan Beleq di Desa Bayan. Disinilah asal mula kepercayaan Wektu Telu lahir dan berkembang.
Memasuki Lombok Timur, ada beberapa objek wisata yang bisa kita kunjungi. Di kawasan ini, Anda bisa melihat ikan-ikan super besar tangkapan nelayan di pelabuhan Tanjung Luar. Tak heran jika Lombok Timur disebut sebagai pusat perikanan Pulau Lombok. Selain itu, kita juga bisa mengunjungi pantai Labuhan Haji yang sarat sejarah dan Tanjung Ringgit yang keindahannya belum banyak diketahui wisatawan. Kawasan ini juga dikenal sebagai penghasil gerabah yang dikerjakan oleh pengrajin-pengrajin di Masbagik.
Barangkali, Lombok Tengahlah kawasan dengan objek wisata terbanyak di Pulau Lombok. Mulai dari pantai hingga sentra industri kerajinan tangan. Gugusan pantai di Lombok Tengah membentang di sekitar Pantai Kuta. Ada pantai Tanjung A’an, Segar, Mawun, Selong Belanak, Gerupuk dan teluk Belongas. Di pantai itu kita bisa bermain diving, snorkling maupun surfing. Pantai Kuta Lombok memang sangat populer, itu mengapa banyak pilihan tempat menginap disini. Anda bisa memilih antara Novotel Lombok Hotel, Kuta Indah Hotel, Tastura Beach Resort, dan Bumbangku Beach Cottage. Bagi yang ingin mengetahui kehidupan tradisional suku Sasak, Anda bisa mengunjungi Sade Desa Rembitan. Lombok Tengah juga mempunyai wisata pegunungan yang terletak di kaki gunung Rinjani yakni Tetebatu. Di Tetebatu Anda bisa mandi sepuasnya di air terjun Jukut dan Joben. Sementara itu, sentra industri kerajinan tangan yang bisa Anda tengok adalah kerajinan tenun songket di Sukarara, kerajinan rotan di Beleka dan industri gerabah di Banyumulek serta Penunjak.
Kini, Anda akan lebih mudah memetakan, destinasi mana saja yang akan dituju. Semakin jelas lokasi wisata yang akan dikunjungi, hotel yang akan dihuni dan alat transportasi apa yang digunakan, membuat liburan Anda akan semakin asik. Selamat menjelajahi Lombok!.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook

Danau Satonda NTB

 wah ada yang paling baru ini sebuah danau yang mempunya nilai estetika indah walaupun masih jarang yang tau sekarang saya akan memberi tahu kepada kalian semua agar mendapatkan pengetahuan
cekidot..


Danau Satonda mungkin terasa asing di telinga para wisatawan atau bahkan masih ada yang baru mendengar nama danau ini. Memang Satonda sekilas pandang tak berbeda dengan danau lainnya. Dibendung tebing gunung, airnya berwarna kehijauan, membiaskan warna ganggang di dasarnya. Namun, begitu dicecap, rasa asin air menyengat lidah, lebih asin dibandingkan dengan air laut.

Danau Satonda terletak di tengah pulau Satonda dan termasuk wilayah pulau sumbawa yaitu Kabupaten Dompu, NTB. Danau ini mempunyai keunikan karena airnya asin seperti air laut. Diperkirakan air danau ini asin karena tercampur dengan air laut yang meluap dan terperangkap di danau pada saat gunung Tambora meletus (mirip dengan danau Kakaban). Ini dimungkinkan karena jarak pulau Satonda dengan gunung Tambora sangatlah dekat dan seperti diketahui letusan gunung Tambora merupakan letusan yang sangat dahsyat sehingga sangat mungkin menimbulkan gelombang pasang (tsunami) yang dahsyat pula. Luas danau Satonda sekitar 2,5 km2 dan belum diketahui jenis habitat yang ada di dalam danau ini karena belum pernah dilakukan penelitian.



Masyarakat mengekspresikan keunikan air danau di sebelah utara seberang Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, itu lewat cerita rakyat. Dikisahkan, Raja Tambora dalam perjalanan menuju Sumatera untuk mencari pasangan hidup. Di dekat Dompu, bertemulah raja dengan perempuan rupawan. Dia terpikat dan menginginkan perempuan itu menjadi istrinya.

Saat sang raja bercerita tentang dirinya, perempuan itu menyadari raja itu merupakan putranya yang hilang, dan menolak pinangan raja. Bangkitlah murka raja. Dia bersikeras mempersuntingnya. Tiba-tiba muncul awan hitam bergulung-gulung, petir menyambar, dan Bumi berguncang. Saat itulah Gunung Tambora meledak dan menimbulkan gelombang besar yang memisahkan daratan menjadi pulau-pulau kecil. Sang Kuasa murka terhadap raja yang ingin memperistri perempuan yang ternyata ibu kandungnya itu.

Sang raja selamat dan terdampar di sebuah pulau. Dia menyesal dan menangis. Air matanya mengalir dan menggenang, yang lalu dikenal sebagai danau air asin Satonda. Jika masyarakat mengekspresikan ketakjuban mereka terhadap pulau gunung api Satonda lewat mitos, ilmuwan asing menggali misteri keasinan air danau itu melalui penelitian. Penjaga Satonda, Toto Suharto , mengungkapkan, sejak tahun 1984, danau itu menarik perhatian banyak peneliti, terutama dari luar negeri.

Berair asin
Adalah dua ilmuwan Eropa, Stephan Kempe dan Josef Kazmierczak, yang merintis penelitian di danau itu. Mereka pertama kali mengunjungi Danau Satonda saat Dutch Indonesian Snellius II Expedition pada November 1984, dan kemudian kembali untuk menelitinya pada 1989 dan 1996.

Bagi keduanya, Satonda merupakan fenomena langka karena airnya yang asin dengan alkalinitas (tingkat kebasaan) sangat tinggi dibandingkan dengan air laut umumnya. Mereka lalu mencoba merekonstruksi sejarah pembentukan danau dan ekosistemnya. Kempe dan Kazmierczak menuangkan sebagian hasil penelitian mereka dalam artikel berjudul Microbialites and Hydrochemistry of the Crater Lake of Satonda, 1996. Keduanya berpendapat, basin Satonda muncul bersamaan dengan terbentuknya kawah lebih dari 10.000 tahun lalu.

Aslinya, danau itu berisi air tawar, yang dibuktikan dari deposit gambut di bawah endapan menyerupai mineral laut di pinggir danau. Danau itu lalu dibanjiri dengan air laut yang merembes melalui celah dinding kawah yang runtuh. Pada waktu itu, permukaan air laut 1 meter-1,5 meter lebih tinggi dibandingkan saat ini. Namun, ketinggian laut secara perlahan menyusut. Penapisan air laut melalui dinding kawah pun melambat. Sekarang, ketinggian air danau relatif stabil, yang menandai tidak ada lagi hubungan dengan air laut.

Perubahan lingkungan air Danau Satonda memengaruhi juga spesies yang hidup di dalamnya. Kejenuhan dan alkalinitas air naik ke tingkat yang menyebabkan pemusnahan hampir semua jenis moluska, kecuali spesies gastropoda (keong/siput) tertentu, seperti Cerithium corallium. Jenis ini diduga menjadi subspesies endemik Satonda. Selain itu juga ditemui beberapa jenis ganggang.

Mirip laut purba
J Kazmierczak juga mengambil sampel mirip karang yang disebut stromatolit atau sembulan mikrobial, yaitu struktur terumbu yang tersusun oleh mikroba bakteri dan ganggang. Material stromalit berlimpah pada kurun prekambrium, atau sekitar 3,4 miliar tahun lalu. Struktur stromatolit dalam perkembangannya tidak pernah ditemukan lagi.

Kehadiran stromatolit di Satonda menjadi sangat menarik karena menunjukkan danau ini memiliki lingkungan yang menyerupai lautan purba, prakambrium. Stromatolit di dunia modern hanya ditemukan di air dengan salinitas sangat tinggi. Satonda bagi para ilmuwan menjadi model lingkungan kontemporer yang mencerminkan kondisi lautan di zaman purba. Dalam perkembangannya, Kempe dan Kazmierczak menuliskan, hujan membuat permukaan air danau menjadi lebih tawar. Dugaan lain yang menyebabkan berkurangnya kadar garam air permukaan danau adalah letusan Tambora pada 1815.

Letusan Tambora telah menghancurkan hutan di Satonda. Tiadanya pepohonan menyebabkan berkurangnya penguapan, air hujan pun banyak yang terkumpul di kawah. Itu menyebabkan lapisan air bagian atas menjadi lebih tawar. Pada saat yang sama, sebagian air yang lebih tua dan lebih asin tertekan ke bawah atau keluar danau melalui pori-pori bebatuan vulkanik yang terbuka.

dibalik Pantai Senggigi Beach NTB


Pada kesempatan lalu seperti apa yang telah saya posting Tempat Wisata di Lombok, maka untuk melengkapi postingan tersebut kali ini yang saya share adalah Pantai Senggi. Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali.


Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.

Lokasi
Pantai Senggigi terletak di sebelah barat laut Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia.

Fasilitas Lainnya
Di sekitar Pantai Senggigi banyak terdapat penginapan yang bisa dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan Anda. Mulai dari hotel berbintang, resor, hotel melati hingga pemondokan. Beberapa tempat menginap yang dapat dijadikan alternative adalah Holiday Inn, the Oberoi, Sheraton Senggigi, Melati Dua Cottage, Pool Villa Club, Panorama Cottage, dan lain-lain. Selain itu, di kawasan pantai ini juga banyak dijumpai restoran, cafe, bar, pasar terbuka, deretan warung suvenir dan cenderamata, mushola, toilet umum, lahan parkir, dan lain-lain. Pantai senggigi adalah pantai indonesia yang memang layak untuk dijadikan tempat wisata pantai.

Keistimewaan
Mengunjungi Senggigi di Pulau Lombok mungkin perlu dijadikan agenda wisata tersendiri bagi wisatawan yang menyukai keindahan dan kesejukan alam. Bayangkan saja, saat memasuki kawasan pantai, wisatawan dengan segera akan tersapu-lembut oleh semilir angin yang berhembus di sepanjang gugusan pantai di Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat ini. Suasana segar, nyaman, dan indah seolah menyapa wisatawan di awal kunjungannya. Saat telah berada di pinggir pantai, mata para wisatawan akan disuguhi oleh eksotisme pantai berlatar pesona ombak yang saling berkejaran, pasir putih yang menghampar, dan ribuan binatang kecil yang menyebar di hamparan pasirnya, serta lanskap Gunung Agung di pulau seberangnya (Pulau Bali).
wah untuk apa lama-lama lagi ayo berkunjung kesini pasti akan merasakan keindahan pantai kayak di surga dunia ..
okek para pembaca jangan takut berkunjung ke sini NTB adala provinsi terbaik untuk versi saya.

Air terjun NTB


wah pengen bagi informasi tentang keindaha-keindahan yang ada di NTB terutama air terjun yang paling indah dan paling asik untuk di kunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara karena mempunyai nilai keindahan yang tiada tara sehingga menjadikan tempat wisata paling asik.

 Kabupaten Lombok Utara memiliki puluhan wisata alam yang mempesona selain Gili Island (3 Gili ternama). Kurang lengkap rasanya bila berwisata ke Lombok anda tidak menikmati keindahan dan pesona dua air terjun andalan yang tak kalah memukau, yakni air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep. Kedua air terjun tersebut (Air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep) terletak di kawasan hutan Desa Senaru, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Meneruskan sejuk dan dinginnya air kaki Gunung Rinjani, dua air terjun ini menanti para pengunjung untuk datang dan berbasah-basahan di sana. Jika anda baru pertama kali datang ke Pulau kecil Lombok, perjalanan menuju air terjun ini memakan waktu hingga tiga jam. Rute yang diambil para pengunjung biasanya adalah jalur Pusuk atau Pantai Senggigi. Tidak ada kendaraan umum menuju langsung ke lokasi ini. Jadi, Anda harus menyewa mobil sendiri.
Setelah sampai di pintu masuk desa Senaru, anda harus berjalan kaki menuruni 315 anak tangga dengan waktu kurang lebih 20 menit lamanya. Perjalanan menuruni 315 anak tangga ini akan semakin terasa menyenangkan ketika anda mulai disuguhkan pemandangan alam yang mempesona. Sangat melelahkan memang, tapi setibanya di sana Anda dapat membasahi diri atau duduk-duduk di bebatuannya sembari dibasahi cipratan air terjun ini bak air tumpah dari pancuran bidadari kahyangan. Terletak di ketinggian 600 meter dan memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter, membuat suasana sekitar air terjun terasa sangat sejuk. Suasana sekitar air terjun yang hijau dan masih alami akan membuat siapa pun tak akan lelah memandangnya.
Anda jangan merasa puas hati dulu, karena ada satu lagi air terjun tak kalah cantik di dekat air terjun Sindang Gile. Perjalanan menuju air terjun ini hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit berjalan kaki dari air terjun Sindang Gile. Menuruni anak tangga, melewati jalan setapak mengikuti aliran irigasi, menyeberangi sungai yang berbatu kemudian dilanjutkan melintasi jalan setapak yang di kanan kirinya pepohonan rimbun membuat suasana liburan Anda semakin lengkap. Anda juga akan beberapa monyet-monyet saat berjalan. Tak perlu khawatir, mereka tidak galak. Air terjun Tiu Kelep lebih deras dari air terjun Sindang Gile. Bermain air di air terjunnya akan menjadi kesegaran yang nikmat. Anda bisa menyisir sungai kecil di Tiu Kelep.
Air Terjun Benang Kelambu terletak di Desa Aik Berik, Lombok Tengah, NTB. Jaraknya sekitar 30 km dari Mataram, dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit berkendara.
    Berbeda dari air terjun kebanyakan yang biasanya di satu tempat hanya ada satu air terjun meluncur dari tebing tinggi, di sini air mengalir turun melalui celah-celah tanaman merambat, berjajar seperti tirai tipis atau kelambu.
    Air yang turun berasal dari Danau Segara Anak yang berada di kawah Gunung Rinjani sehingga terjaga kebersihan dan kesegarannya. Penduduk setempat meyakini bahwa airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. 

Keindahan Labuan BAJO



kali ini saya akan ngeposting tentang keindahan yang tiada tara yang ada di muka Bumi ini Nusa Tenggara Barat tidak hanya punya Gili Trawangan dan Gili Nanggu. Provinsi ini juga memiliki Bajo Pulo yang belum terjamah bak perawan. Ini dia satu lagi pulau wisata yang cantik di NTB.
Bajo Pulo adalah sebuah pulau kecil berpenduduk yang letaknya tidak jauh dari Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat atau sekitar 45 km di timur Kota Bima. Pelabuhan Sape tersebut digunakan untuk penyeberangan kapal feri dari Labuan Bajo menuju Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Perjalanan laut menuju Bajo Pulo memakan waktu sekitar 15 menit menggunakan perahu nelayan. Perahu tersebut banyak bersandar di pelabuhan Sape. Tarif normal sekali jalan ke Bajo Pulo adalah Rp 2.000/orang.
Dermaga Bajo Pulo terletak berdekatan dengan perkampungan penduduk. Penduduk aslinya berasal dari Suku Bajo dan Suku Bima, yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan.
Untuk mencapai pantai yang biasa dikunjungi wisatawan, masih harus berkendara dengan perahu beberapa menit lagi dari dermaga. Pantainya bersih, pasirnya putih, airnya pun biru dan jernih, meski saat itu sudah sore dan tidak ada sinar matahari.Â
Perairan di Bajo Pulo ini mempunyai terumbu karang yang masih bagus. Sedangkan kontur dan keadaan alam pulaunya sama dengan keadaan alam di Sumbawa, yaitu berbukit-bukit gersang dan berbatu-batu.
buat apa nungu-nungu lagi ayo datang ke sini melihat keindahan di indonesia

Ama Hami


wah mr.kepo sampai lupa bahwa di daerah ane ada tempat yang paling asik untuk nongkrong terutama anak muda dan orang-orang yang tua .hahahaaha
Begini ceritanya di daerah gw di Kota bima ada sebuah tempat yang sanagt asik namanya si Ama Hami sebua tempat yang menyediakan aneka makanan dan minuman pokoke Hallal toyibah dah agan-agan semua karena Bima bersih dari ke haraman betul ngak yahh...............!!!!
Ayo di tengok aja dah kalo gitu ato sekalian ke TKP
ngomonginj Ama Hami sebenarnya Artinya Adalah AmaHami = Bapak Hami lucu ngak sihh??

Wah sejarah tepatnya sih ane kurang tau tapi Ama Hami juga mempunyai Pasangan hidup yaitu Ina Hami yah letaknya lumayan jauh dari Ama Hami kita semua harus naik pesawat walaupun ngak ada landasannya buat berhentii ihh bohong bangetsih cerita gw cuman pakai motor Bisa jaraknya cuma 50 km kok.

ayo tengok sendiri aja,,


























Rabu, 13 Februari 2013

tradisi pacuan kuda Kota Bima

disini saya akan menceritakan tentang tradisi yang tidak akan pernah di lupakan oleh orang bima yaitu tradisi pacuan kuda atau "pacoa jara" yang dimana seluruh orang bima bertimpah ruah menonton suatu tradisi tersebut dikarenakan kudanya di perlombakan yaitu dengan Kota Bima, Garda Asakota.-
Dalam rangka menyongsong kegiatan APEKSI dan HUT NTB, Pemkot Bima berencana mengadakan lomba Pacuan Kuda yang berbeda dengan tahun lalu. Seperti ter¬ungkap pada rapat yang dihadiri oleh Wakil Walikota, Asisten II, Inspektur, Anggota DPRD Kota Bima, Kadis Budpar, Seluruh Pimpinan SKPD lingkup Pemkot Bima yang dihelat Kamis (18/20), di aula Pemkot Bima. Kadis Budpar Kota Bima, H. Sukri, M. Si, mengaku jika tahun-tahun sebelum¬nya Pacuan Kuda dihelat di arena Pacuan Kuda SambinaE, namun di tahun ini Pacuan Kuda akan dilaksanakan di Panda Kabu¬paten Bima. Walikota Bima, kata dia, ber¬inisiatif akan meminjam arena pacuan kuda milik Pem¬kab Bima.
“Dan pihak Pemkab menyambut baik dan mengijinkannya,” ucap Sukri. Adapun persiapan pacuan kuda direncanakan akan dihelat mulai tanggal 28 Oktober sampai 4 November 2012. Sedangkan pembukaan pendaftaran peserta dimulai tanggal 05-06 November 2012 sekaligus akan dilakukan pengukuran kuda yang dilombakan. “Untuk pembu¬kaan¬nya, kita rencanakan tanggal 07 November dan tanggal 18 November seluruh prosesinya akan selesai (final),” katanya. Menghadapi event Pacuan Kuda selama 10 hari nantinya, Dinas Kebudayaan dan Pari¬wisata akan menyiapkan hadiah se¬banyak Rp400 juta untuk juara I sampai juara VI. Pihaknya berharap agar seluruh komponen yang ada dapat meningkatkan keamanan selama kegiatan berlangsung karena lomba ini digelar di wilayah orang lain. Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, mengungkapkan bahwa, dalam menyambut kehadiran 12 kepala daerah yang tergabung dalam Apeksi, Pemkot Bima merencanakan kegiatan lomba Pacuan Kuda. Karena kondisi arena pacuan kuda Sambinae tidak representative dan tidak cukup waktu untuk pembenahan lebih baik, Wawali mengakui akan meminjam arena pacuan Kuda Panda Kabupaten Bima. Diakuinya, pelaksanaan pacuan kuda tahun 2011 lalu sudah berjalan dengan baik, diharapkan tahun ini event serupa akan lebih baik dari sebelumnya. “Untuk itu, diharapkan peran optimal dari seluruh kepala SKPD untuk mendu¬kung kegiatan ini apalagi diperkirakan akan ada 1000 orang tamu yang datang dalam kegiatan APEKSI nantinya,” harap Wakil Walikota Bima. Tidak lupa, Aji Man, sapaan akrab Wa¬wali Bima, mengingatkan perlunya diper¬hatikan factor keamanan dan ketertiban selama kegiatan pacuan kuda berlangsung karena terkadang factor cuaca juga sangat mempengaruhi emosi masyarakat Bima yang keras sehingga rentan terjadi konflik. Selama ini, katanya, di Bima banyak terjadi konflik yang menyebabkan orang di luar Bima khawatir untuk mengunjungi Bima. “Untuk itu kita perlu menjaga ke¬amanan dan ketertiban dan menjadikan kota Bima kota yang kondusif sehingga mereka mengetahui keadaan kota Bima yang sebe¬narnya dan tidak seperti yang digambarkan atau diberitakan di media massa,” katanya. Kepada panitia pelaksana, pihaknya meminta untuk mendeteksi masalah terburuk terutama pemicu terjadinya konflik sehingga bisa diatasi sedini mungkin karena pacuan kuda berdasarkan pengalaman rawan perkelahian atau konflik. Juga kepada seluruh seksi acara dan kepala SKPD agar bekerja maksimal dan berperan optimal sehingga kegiatan pacuan kuda nanti dapat berjalan dengan aman, damai, lancar, dan sukses. (GA. 212*)
 
Pacuan Kuda atau Pacoa Jara sudah sangat lekat di masyarakat NTB lebih khususnya adalah masyarakat bima bahwa pacoa jara ini sudah menjadi salah satu hiburan rakyat yang pasti selalu di adakan. Event pacuan kuda tradisional yang merupakan agenda rutin di kabupaten Bima dalam waktu dekat akan kembali dihelat di arena pacuan kuda tradisional desa Panda.

pacoa jara mbojo, pacuan kuda bima
Gambaran Pacuan Kuda di Bima Dengan Joki Kecil

Pemerintah Kabupaten Bima bekerjasama dengan Kepolisian dalam waktu dekat akan melaksanakan event bergengsi pacuan kuda memperebutkan piala Bupati Bima. Ketua Pordasi Kabupaten Bima, dan pejabat lingkup Dikbudpar tersebut, Nurdin lebih lanjut menjelaskan, "kejuaraan pacuan kuda diselenggarakan sebagai ajang meningkatkan fungsi kemitraan Polri dan masyarakat. “kita ingin mendekatkan lagi Polri dan masyarakat. Tentunya, dalam satu kerangka pendekatan pelayanan di masyarakat,“ kata Nurdin

Terkait lomba, Nurdin mengatakan, telah melakukan persiapan-persiapan secara teknis seperti persiapan panitia yang akan melakukan pengukuran kuda yang selama ini sering menjadi sorotan. Demikian juga, terkait masalah keamanan dilokasi saat pacuan kuda berlangsung.

“Semua sudah kita koordinasikan dan kita bahas hal-hal teknis diantara panitia. Termasuk, rapat hari ini,“ jelasnya. Hal yang sama dikatakan Danki Brimob Agustinus C.S , "penanganan keamanan dilokasi tidak ada masalah. Kami siap menurunkan personil untuk mengankan pelaksanaan pacuan kuda. Toh, ada personil TNI yang tentunya siap membantu mengamankan,“ ungkap Agus.

Sementara itu, pelaksanaan pacuan kuda akan dilaksanakan tanggal 9 - 20 Mei. Waktu pendaftaran dan pengukuran kuda di mulai tanggal 2 - 7 Mei di arena pacuan kuda. “Saat ini dipastikan 30 kuda dari luar daerah seperti dari Sumba, Sumba Barat Daya, Lombok dan Bali sudah memastikan mengikuti ajang ini,“ jelas Nurdin.

Apalagi, hadiah-hadiah yang disediakan panitia dan akan diperebutkan pada semua kelas perlombaan antara: sepeda motor, sapi, barang elektronik disamping hadiah utama piala Bupati".

Bagi anda lain daerah yang ingin menyaksikan Pacuan Kuda dengan joki-joki mungil dan lincah datang langsung ke bima :D. 

perguruan negeri Kota Bima

PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI DAERAH BIMA
* Muhammad Fauzi Ahmad


           Reformasi birokrasi dan pemerintahan yang telah bergulir, melahirkan harapan baru bagi pencerahan dan perbaikan kualitas kehidupan bangsa. Otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan tidak dapat terlepas dari gerakan global (global movement), yaitu demokratisasi atau menurut istilah kontemporer adalah “proses menuju masyarakat madani”. Di seluruh dunia muncul gerakan-gerakan dari grass-root (akar rumput) yang menginginkan kehidupan yang lebih demokratis dan mengakui hak azasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. Dalam pelaksanaan dan implementasi otonomi daerah, tentu akan berimbas pada pelaksanaaan desentralisasi pendidikan serta otonomi lembaga pendidikan. Sebagai penerapan Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pemegang kebijakan dalam hal ini pemerintah daerah (local goverment) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (local council) serta unsur pimpinan lembaga pendidikan, perlu ada semangat guna menggiatkan kembali proses pencerdasan dan pembangunan sumber daya manusia (Development Human Resources) melalui proses pendidikan. Pendidikan saat ini dalam pengamatan para pakar berada dalam keadaan terpuruk, perlu adanya suatu paradigma baru. Pendidikan dengan sendirinya memerlukan tatanan yang dapat dijadikan acuan dan pedoman di dalam mencari substansinya. Adanya recovery mutu pendidikan di setiap daerah kabupaten/kota adalah starting point tumbuh dan berkembangnya masyarakat yang dicita-citakan oleh tujuan bangsa kita, yaitu masyarakat yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, terampil, cerdas, berilmu dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaannya (human dignity).
 
Dalam kaitannya dengan beberapa tujuan di atas, pemimpin-pemimpin pendidikan di daerah haruslah berpola dan berkaca kepada tata aturan dan perundangan yang telah ada. Pelaksanaan pendidikan di daerah sedikit tidaknya dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilahirkan dari leadership style seorang kepala daerah beserta team work-nya. Kita semuanya mengetahui bahwa pelaksanaan pendidikan di daerah ada yang sesuai harapan (berhasil), ada yang masih mencari formatnya, ada juga yang masih setengah-setengah bangun dan akhirnya memandang sebelah mata tentang prospek pendidikan ini.

Menarik kita cuplik pendapat H.Malik Fadjar, mantan Mendiknas kita. Dia berucap dalam suatu kesempatan “Kalau ingin memanen hasil dalam 2-3 bulan maka tanamlah sayur, kalau ingin memanen hasil dalam 1-2 tahun maka tanamlah ketela (ubi kayu), kalau kamu menginginkan hasil 5-10 tahun maka tanamlah mangga dan kelapa, dan akhirnya kalau ingin mendapatkan hasil 50-100 tahun maka tanamlah pendidikan pada generasi dan masyarakatmu”.

Maka, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat menjadi asset pembangunan bangsa dan negara ini. Pelaksanaan pendidikan memang merupakan bukan semudah membalikkan telapak tangan, perlu ada suatu keinginan dan pelibatan semua elemen dalam masyarakat. Hal inilah yang perlu di perhatikan oleh pemegang kebijakan pendidikan baik tingkat atas (pusat) maupun di level bawah (daerah propinsi dan kabupaten/kota), guna terinspirasi dalam upaya pengembangan pendidikan dan perbaikan nasib masyarakat, terutama pendidikan di daerah.

Secara garis besar, gambaran keberhasilan pelaksanaan pendidikan kita sangat memprihatinkan. Dari hasil komparasi internasional yang dilakukan oleh Human Development Index (HDI) mutu pendidikan di Indonesia kurang menggembirakan. Dalam laporan tersebut, Indonesia terletak pada peringkat 102 dari 106 negara yang disurvey dan satu peringkat dibawah Vietnam. Dari hasil survey The Political Economic Ris Consultation (PERC) juga menempatkan Indonesia pada posisi di peringkat 12 dari 12 negara yang disurvey, juga satu peringkat di bawah Vietnam suatu negara yang dilanda perang saudara dan pembangunan ekonominya tersendat-sendat. Hasil ini mencerminkan upaya peningkatan mutu pendidikan yang selama ini dilakukan belum mampu untuk memecahkan masalah dasar pendidikan.

Dalam upaya memperbaiki dan membangun kembali mutu pendidikan di daerah, perlu kita mendengar apa yang dikatakan oleh kaisar Jepang Heiko di waktu dia mengalami kekalahan dalam perang dunia ke II. Dia berucap pada para pembantu dan menterinya “masih berapa guru yang masih hidup”. Dia seorang kaisar yang sangat visioner, memiliki wawasan ke depan, dan memperhatikan nasib bangsa dan tanah airnya. Secara rasional, dalam keadaan perang tentu seorang kaisar menanyakan masih berapa prajurit dan serdadu atau mesin perang lainnya yang masih tersisa guna menghimpun kekuatan untuk mempertahankan diri dan menyusun strategi untuk menyerang kembali musuh. Akan tetapi seorang kaisar yang memiliki visi kedepan, dia menanyakan ada berapa guru yang masih tersisa?

Apa makna di balik ucapan Kaisar di atas?. Secara Inplisit, karena guru adalah pendidik dan tulang punggung pendidikan, yang mendidik manusia, mencerdaskan, memberikan pelayanan ilmu kepada siapa yang membutuhkannnya, sehingga melahirkan generasi yang memiliki kepedulian, kebermanfaatan, kearifan serta menguasai dan memiliki kapasitas dalam bidang agama, sains dan teknologi (act localy think globaly). Secara eksplisit, bahwa sektor pendidikan merupakan asset terbesar yang diprioritaskan oleh semua elemen yang ingin maju, dan berkompetensi dengan bangsa lain guna terangkat harkat dan martabat serta menjadi “khidmat” pendidikan di dunia.

Pendidikan merupakan proses pencerdasan dan pengembangan potensi sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus (life long education). Proses pencerdasan manusia ini haruslah diakomodasi melalui institusi-institusi/lembaga pendidikan baik formal, informal dan non formal. Dalam hal ini peranan lembaga pendidikan dalam mengelola, mengembangkan sekaligus mencetak sumber daya manusia yang berkualitas sangatlah penting. Lembaga pendidikan adalah suatu wadah yang menghimpun dan menumbuhkan kreativitas, inovasi serta cermin miniatur dari masyarakat.

Dengan adanya UU N0 32 Tahun 2004 serta UU NO 20 Tahun 2003 merupakan peluang bagi daerah, baik daerah propinsi dan kabupaten/kota untuk menata dan mengelola diri sendiri serta membenahi mutu pendidikan di daerah masing-masing. Di mana bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang diberikan wewenang kepada daerah untuk dikembangkan secara mandiri dan terpadu (otonom).

Di bidang pendidikan tentunya ini merupakan tuntutan mutu bagi pendidikan di daerah masing-masing, dimana pemerintah pusat bertanggung jawab dalam pengembangan kebijakan dan rencana strategis, pengawasan kualitas, dan kordinasi perencanaan program pendidikan nasional. Sedangkan pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan dan mengendalikan program/ kegiatan pendidikan dalam kerangka kebijakan nasional.

Bergulirnya otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan tersebut, menuntut pemegang kebijakan pendidikan di daerah untuk mengadakan inovasi, khususnya dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Tuntutan otonomi daerah dan otonomi pendidikan intinya adalah bagaimana pemerintah kabupaten/kota mampu mengelola potensi daerah demi kemakmuran rakyatnya dan mampu meningkatkan mutu pendidikan yang selama ini sebagian besar stagnan, dan mengalami kejumudan akibat pengelolaan yang serba sentralistik. Proses pencerdasan manusia dan pemberdayaan tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, pengusaha dan masyarakat pada umumnya. Sudah saatnya daerah berpikir untuk mengadakan suatu perbaikan dan pemberdayaan (recovery and empowering) kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Semua proses itu bermuara dan mengerucut pada satu tujuan yaitu dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan khususnya pendidikan tinggi di daerah yang sekarang mengalami keterpurukan.


Strategi Pengembangan

Berangkat dari beberapa paparan di atas, serta melihat keadaan yang faktual di lapangan (daerah Bima), dengan menjamurnya lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh yayasan ataupun organisasi kemasyarakatan, perlu adanya suatu strategi pengembangan lembaga pendidikan tinggi secara terpadu dan komprehensif yang bisa mengakomodasi beberapa komponen penyelenggara pendidikan tinggi yang ada di daerah Bima.

Strategi pengembangan perguruan tinggi yang ditawarkan sebagai berikut:
1.Dengan banyaknya perguruan tinggi di swasta yang dikelola oleh yayasan dan organisasi kemasyarakatan, maka daerah menawarkan kepada salah satu perguruan tinggi yang ada guna di kembangkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Akan tetapi pilihan ini bukan tidak berkendala, mengingat perguruan tinggi swasta didirikan oleh yayasan dan ormas tidak serta merta melepaskan begitu saja dengan berbagai alasan seperti kepemilikan aset, manajemen pengelolaan serta sumber daya yang dimilikinya.
2.Daerah harus mempunyai inisiatif tersendiri mendirikan Perguruan Tinggi Negeri dengan membentuk Team Work (tim kerja) yang berasal dari pemerintah, tokoh masyarakat/agama, masyarakat peduli pendidikan, akademisi, dunia industri diwakili pengusaha yang bekerja merumuskan ide dan gagasan tersebut.

Pembentukan Team Work (tim kerja) yang merupakan repserentatif dari berbagai golongan akademisi dan profesi tersebut guna meringankan beban pemerintah daerah, sehingga tidak terkesan jalan sendiri dalam membangun perguruan tinggi yang dicita-citakan. Pendirian Perguruan Tinggi Negeri diperlukan konsep dan trategi yang matang untuk meningkatkan mutu input, proses dan output serta diperlukan kerjasama semua pihak yang akhirya merasa berkewajiban untuk mengembangkannya Pendidikan Tinggi Negeri yang menjadi modal daerah untuk dapat berkompetisi dengan daerah lain guna mengejar ketertinggalannya.

Proyeksi Pengembangan

Perguruan tinggi harus menjadi daya gerak yang dinamis bagi proses modernisasi, yang dapat menghubungkan keadaan sekarang dan masa depan, dan mengusahakan pemenuhan kebutuhan pembangunan masyarakat masa depan. Sejalan dengan adanya formulasi Perguruan Tinggi Negeri, maka pengelola atau pemegang kebijakan pendidikan di daerah haruslah mengarahkan pengembangan Perguruan Tinggi Negeri memiliki basis yang kokoh.

Hal ini mengingatkan pada kita, telah banyak Perguruan Tinggi yang dikembangkan tanpa target dan tujuan yang jelas, sehingga terkesan dimanage asal-asalan. Hal inilah membawa keterpurukan dan merosotnya mutu output dari Perguruan Tinggi. Semestinya perguruan tinggi merupakan wadah dan sarana untuk membangun manusia yang kreatif, inovatif, rasional dan konstruktif. Akan tetapi, dengan adanya perguruan tinggi yang dikelola “asal-asalan” tersebut membawa implikasi melahirkan lulusan yang hanya mengandalkan “formalitas” yaitu selembar kertas ijazah dan gelar tanpa ada kontribusi yang signifikan buat pembangunan di daerah.

Pengembangan pendidikan tinggi diharapkan mampu memberikan suatu konstribusi positif bagi pemenuhan kebutuhan serta pemerataan mutu pendidikan di daerah. Dengan demikian pengembangan yang diinginkan memiliki tujuan yang antara lain :
a) Mampu mencetak lulusan (output) sarjana profesional yang mampu bekerja dengan kinerja yang baik dalam tugas dan tanggungjawabnya sehingga tercapai supply and demand dalam proses pembangunan di daerah;
b) Mampu memberikan konstribusi berupa layanan berkualitas dalam penelitian dan pengembangan kepada kegiatan produktif berupa produk unggulan daerah setempat untuk mendukung pembangunan di daerah; dan c) Sebagai kekuatan penggerak sekaligus pengontrol chek and balanced kebijakan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak (masyarakat) dengan memberikan konstribusi pemikiran, saran, serta masukan yang progresif bagi pembangunan di daerah.

Oleh karena itu, pengembangan perguruan tinggi negeri tersebut haruslah mengakomodir kebutuhan stakeholder (masyarakat, dunia usaha, dll). Dengan artian, jurusan atau program studi yang di pasarkan adalah jurusan yang rill dibutuhkan oleh pemakai layana jasa pendidikan, bukan jurusan atau program studi “jenuh” yang hanya menambah kuantitas pengangguran intelektual. Seperti hal nya di daerah Bima, jurusan atau program studi yang di buka adalah program yang bisa menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti jurusan teknologi dan budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan.

Di samping itu, ada program studi yang benar-benar menjadi “icon” (unggulan) daerah Bima guna berkompetisi dengan daerah lain. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh kita semua, mengingat daerah Bima merupakan daerah transit dan pintu gerbang antara kawasan Indonesia barat dan timur. Untuk mencapai tujuan di atas, pemegang kebijakan di daerah harus bersikap inklusif, komitmen yang tinggi, membuka diri, mau mendengar dan transparan dalam membangun suatu komunikasi dengan unsur-unsur yang ada di luar daerah guna memperkokoh dan memperkuat landasan pengembangan Pendidikan Tinggi Negeri yang dicita-citakan.

Mengembangkan Pendidikan Tinggi Negeri di daerah Bima, sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan seperti selama ini. Asalkan semua emelen memiliki komitmen kuat untuk bersama memikirkan sekaligus bekerja keras mewujudkannya. Dasar filosofis dan konsep yang jelas pengembangan haruslah dirumuskan secara kokoh guna mencapai visi dan misi membangun mutu pendidikan tinggi di daerah. Perlunya membangun sinergitas antara pemerintah, akademisi, dunia usaha/pengusaha dan masyarakat merupakan suatu modal dasar dalam mengembangkan potensi yang tersedia. Hal ini mengingatkan pada kita, membangun perguruan tinggi tidak sekedar menjadi alat dan kepentingan sesaat untuk dikomersialkan menghadapi momen-moment tertentu, melainkan bertujuan untuk pembangunan sumber daya manusia di daerah Bima yang bermutu dan berdaya saing sehingga dapat berkompetisi membangun masyarakat yang adil, makmur-sejahtera, aman-damai, dibingkai dengan nilai-nilai religiusitas Islam dan kearifan lokal yang menjadi basis keunggulan daerah.

Untuk itu, terlalu naif dan sangat disayangkan kalau ada konsep pengembangan Pendidikan Tinggi Negeri daerah Bima dibicarakan asal-asalan yang berawal dari obrolan warung kopi dipinggiran pantai Amahami ataupun lips service bahan kampanye pilkada. Diperlukan good will dan pemahaman yang utuh terhadap konsep dasar pengembangan Pendidikan Tinggi Negeri agar tidak terjadi disorientasi pengembangan kedepan

* Tulisan telah diedit dan sudah pernah dimuat dalam Buku ” Bima dalam Menyongsong Dinamika Global” Penerbit KKPMB Malang tahun 2008.
** Lahir di Samili, Staff WR. Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Gili Trawangan

da nama pantai senggigi adalah yang paling popular dan terkenal luas baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan asing, untuk mengenalkan tempat-tempat wisata yang masih belum di kenal oleh para wisatawan tentunya adalah tugas terpenting putra daerah adalah mengenalkan tempat tersebut agar di kenal oleh wisatawan tersebut.

tempat wisata dilombok

Kali ini tempat wisata yang tidak kalah dari senggigi adalah Gili Trawangan, yang mana gili ini memiliki sejarah adalah: Dahulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.

Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.
wisata dilombok, gili trawangan

gili trawangan
Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.

Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.

Nah bagaimana apakah anda ingin melakukan perjalanan wisata ke gili trawangan?